
Ya...ini lah saatnya untuk tidak berdalih pada apa yang menjadi penghalang kala itu, bersyukur masih bisa membaca, menyimak dan memahami materi yang telah disampaiakan guru hebat Peraih Juara 1 Inobel dan penulis buku ibu Emi Sudarwati seorang guru Bahasa Jawa SMPN 1 Baureno Bojonegoro, Jawa Timur yang merupakan salah satu Pegiat Literasi Guru dan Siswa Indonesia dan telah terlibat menjadi penulis buku ber-ISBN yang jumlah bukunya lebih dari 460 an buku dengan scroll WhatsApp grubnya kembali untuk mengejar materi yang ketinggalan bersama beliau.. 😍😍
Tentu saja ini salah satu manfaat yang bisa dirasakan di zaman modern ini. Tidak akan terbayangkan andai kuliah itu tatap muka, semua materi yang disampaikanpun tidak mungkin akan dapat direkap 100% namun berkat dari pembicaraan yang diganti menjadi tulisan semuanya menjadi mudah, tidak ada kata terlambat untuk terus belajar, maju bersama. Oh ini ternyata yang dimaksud dengan "Tulisan adalah Bukti Sejarah", apa saja akan menjadi sejarah, kenangan, dan proses yang dilalui kelak di waktu yang akan datang. 😇😇💪💪
Oke baik...kembali ke topik materi kuliah dari bu Emi, yang dipimpin oleh ibu Fatimah dari Aceh sebagai moderator kuliah online ini.Pada kesempatan kali ini beliau menceritakan kisah perjalanan beliau sebagai penulis.
***
Pada tahun 2013. Penulis bergabung dengan sebuah kelompok penulis di Bojonegoro. Namanya PSJB (Pamarsudi Sastra Jawi Bojonegoro). Di sana penulis banyak berjumpa dan berkenalan dengan penulis-penulis senior. Seperti : JFX. Hoery (Padangan-Bojonegoro), Sunaryata Soemardjo (Ngimbang-Lamongan), Nono Warnono (Gajah Indah-Bojonegoro), Gampang Prawoto (Sumberrejo-Bojonegoro), Sri Setyo Rahayu (Surabaya), almarhum Anas AG (Pemred Radar Bojonegoro-waktu itu), dan masih banyak lagi yang lainnya.
Dari orang-orang hebat di dunia tulis-menulis itu, akhirnya penulis mendapatkan pencerahan. Bahwa karya siswa yang sudah terkumpul bisa diterbitkan dengan ISBN (Internsional Standart Book Nomber).
Pada awal tahun 2014 ini terbitlah Kumpulan Cerkak karya Emi Sudarwati dan Siswa SMPN 1 Baureno dengan judul buku LUNG.
Pada penghujung tahun 2014. Kembali bekerja sama dengan PSJB, penulis menerbitkan buku karya Emi Sudarwati dan Siswa SMPN 1 Baureno. Tidak berhenti sampai di situ. Karya-karya ini juga mendapat sambutan baik dari kepala sekolah, kepala dinas pendidikan, bahkan bupati Bojonegoro saat itu.
Sampai-sampai penulis dan siswa didatangi oleh salah satu wartawan radar Bojonegoro untuk wawancara. Alhasil, besoknya tayang di surat kabar harian radar Bojonegoro yang sangat terkenal itu. Dari sana, semua penasaran dengan buku karya siswa tersebut. Sehingga Toko Buku Nusantara Bojonegoro banyak diserbu pembeli buku. Semua ingin membaca dan belajar menulis, serta menerbitkan buku.
Buku karya Emi Sudarwati dan siswa SMPN 1 Baureno menjadi inspirasi bagi banyak sekolah. Bukan hanya di Bojonegoro, namun juga di Kabupaten lain. Sehingga sering diwawancara wartawan berbagai media, baik cetak maupun on line. Akhirnya bisa tampil di berbagai media tanpa harus membayar sepeserpun.
Pada tahun 2015 ini, penulis ditugaskan untuk mengikuti lomba inobel tingkat nasional. Awalnya ada rasa tidak percaya diri. Namun karena Bapak Edy Dwi Susanto selaku kepala sekolah waktu itu tidak henti memberikan semangat dan motivasi. Akhirnya penulis mengirimkan karya inovasi, meskipun dengan setengah hati.
Namun tidak disangka, ternyata dapat panggilan sebagai finalis inobelnas. Bersama 102 guru dari seluruh Indonesia, penulis diundang ke Jakarta untuk presentasi. Ternyata bukan hanya presentasi, tetapi ada ujian tulis juga. Seusai lomba, seluruh finalis diajak berwisata di Dufan. Meskipun belum mendapat juara, namun penulis sudah cukup bangga, bisa belajar bersama guru-guru hebat dari seluruh tanah air.
Di samping itu, penulis juga mendapat rekomemdasi dari PSJB untuk mengikuti sayembara di BBJT. PSJB adalah kepanjangan dari Pamarsudi Sastra Jawa Bojonegoro. Sedangkan BBJT kepanjangan dari Balai Bahasa Jawa Timur. Lembaga tersebut, setiap tahun mengadakan sayembara, yaitu pemilihan sanggar sastra, karya sastra Indonesia, karya sastra Jawa, dan guru bahasa berdedikasi.
Puji sukur, penulis mendapat anugrah sebagai guru Bahasa Jawa Berdedikasi. Hal ini disebabkan karena sudah menerbitkan beberapa buku karya sastra siswa. Semua itu diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi guru-guru lain untuk lebih berinovasi lagi. Dengan status baru ini, penulis merasa memiliki tanggung jawab moral, agar lebih giat menularkan virus literasi di manapun juga. Bukan hanya untuk siswa, namun juga untuk sesama guru. Bukan hanya di Bojonegoro saja, tetapi sampai ke luar daerah.
Pada tahun 2016, penulis ditugaskan mengikuti seleksi guru prestasi tingkat Kabupaten Bojonegoro. Sebenarnya saat itu sudah untuk yang ke dua kalinya. Karena banyak guru menolak mengikuti seleksi tersebut, akhirnya penulis ditugaskan lagi. Ternyata tidak sia-sia. Karena bisa menduduki juara ke tiga dari tiga puluhan peserta.
Pada tahun yang sama, penulis kembali mengirimkan karya inobel. Kali ini bukan atas inisiatif bapak kepala sekolah, tetapi keinginan penulis sendiri. Karena pengalaman tahun 2015 lalu begitu menginspirasi. Kali ini bukan karya baru. Namun karya lama yang diedit, dengan tambahan sesuai yang diberikan oleh dewan juri. Alhasil, mendapat juara 1 inobelnas kategori SORAK (Seni, Olah Raga, Agama, bimbingan Konseling dan Muatan Lokal).
Tidak lama seusai lomba, penulis mendapat panggilan untuk short Course di Negeri Belanda. Belajar sistem pendidikan di negeri kaum penjajah yang super maju itu. Berkunjung ke dua universitas terbaik, yaitu Windesheim dan Leiden. Juga berkunjung ke sekolah-sekolah terbaik, yaitu Van Der Capellen dan lain-lain. Bukan hanya itu, semua peserta diajak berwisata ke Volendam, menyusuri Kanal Amsterdam dan mampir ke Brussel-Belgia.
Sepulang dari Belanda, masih juga mendapat panggilan workshop menulis jurnal di Kota Bali.
Lagi-lagi, di samping belajar juga bisa berwisata keliling kota terindah di negeri ini. Kali ini, semua peserta mendapat materi merubah naskah inobel menjadi jurnal. Tentu ini bukan hal kecil, karena naskah tersebut akan dimuat dalam jurnal berkelas nasional. Nama jurnalnya adalah DEDAKTIKA.
Pada tahun 20017, Tidak berhenti sampai di situ. Beberapa bulan berikutnya. Penulis diundang untuk mengikuti workshop Literasi di Kota Batam. Tidak ingin melewatka kesempatan, beberapa peserta menyempatkan mampir ke negara tetangga, yaitu Singapura. Sehari di kota lion, melahirkan sebuah buku berjudul Dag Dig Dug Singapura.
Bukan aji mumpung atau apa, hanya tidak ingin melewatkan kesempatan baik. Kapan lagi seorang guru bisa jalan-jalan ke Singapura, kalau bukan memanfaatkan kesempatan baik tersebut.
Kebetulan juga bertepatan dengan liburan sekolah, jadi sama sekali tidak mengganggu kegiatan belajar-mengajar di sekolah.
Paska menyandang predikat juara I inobelnas, penulis belum boleh lagi mengikuti lomba yang sama. Tentu dalam waktu yang belum bisa diprediksi. Oleh karena itu, penulis tidak ingin kesepian. Lalu mengajak teman-teman alumni finalis inobelnas untuk menulis bersama dalam satu buku. Penulis menyebutnya dengan istilah Patungan Buku Inspiratif.
Bukan hanya karya yang bersifat ilmiah. Namun dalam grup tersebut juga menerbitkan kumpulan cerita inspiratif, berbagi pengalaman mengajar, kumpulan puisi, kumpulan pantun dan masih banyak lagi buku-buku lainnya.
Dalam perkembangan selanjutnya, bahkan bukan hanya menerbitkan buku-buku patungan. Namun saat ini lebih banyak menerbitkan SBGI (Satu Buku Guru Indonesia) dan SBSI (Satu Buku Siswa Indonesia).
Pada tahunn 2018, Ratusan buku lahir dari grup Patungan Buku Guru Inspiratif. Karena sejak tahun 2018 ini lebih banyak menerbitkan SBGI dan SBSI, maka nama grup dirubah. Yaitu menjadi Penerbit Buku Inspiratif (PBI). Beberapa undangan dari daerah-daerah lain mulai berdatangan. Misalkan dari Kota Bogor, Sampang, Tuban, Blitar, Lamongan, Yogyakarta dan lain-lain.
Akhirnya penulis berinisiatif, hanya menerima undangan sebagai nara sumber pada Hari Sabtu-Minggu atau Jumat sore.
Sedang di Bojonegoro sendiri, penulis aktif sebagai Guru Ahli (GA) di Pusat Belajar Guru (PBG). Setiap saat harus siap menerima panggilan sebagai pemateri seminar maupun pelatihan. Juga sebagai juri dalam lomba-lomba guru. Tempatnya bisa di PBG pusat atau di PBG kecamatan.
Selain di PBG, juga penulis juga aktif di PGRI. Yaitu sebagai juri lomba Guru menulis dan pelatihan meulis buku. Memotivasi guru-guru Bojonegoro agar lebih inovatif dalam mengajar, dan lebih kreatif dalam menulis.
Menghimbau agar guru-guru lebih sering mengirimkan hasil karya ke media. Jangan berharap sekali kirim pasti tayang atau dimuat. Namun harus bersabar, terus-menerus mengirim naskah. Lama kelamaan pasti dimuat juga.
Bukan karena penerbit merasa kasihan, tapi memang pengalaman menulis itu sangat diperlukan. Dengan terus-menerus mengirim naskah, berarti sudah terus menerus belajar menulis pula. Dari proses tersebut kita belajar. Belajar meminimalisir kekesalahan.
Pada tahun 2019, Penulis mengawali terbitnya buku Kado Cinta 20 Tahun dan Haiku. Karya ini ditulis berdua dengan suami. Semoga dengan lahirnya buku tersebut, ikatan pernikahan penulis dengan suami semakin bahagia.
Selanjutnya, di tahun yang sama. Penulis ingin menerbitkan 2 buku tunggal dan beberapa buku patungan. Buku tunggal yang pertama berbahasa jawa, yaitu pengalaman selama haji dan umrah. Sedangkan buku tunggal yang ke dua adalah ini, Menulis dan menerbitkan Buku sampai Keliling Nusantara dan Dunia. Alhamdulilah impian ini bisa menjadi nyata.
Adapun untuk patungan, seperti biasa saja. Yaitu menulis bersama siswa SMPN 1 Baureno dan bersama grup Patungan Buku Inspiratif. Juga menulis bersama penerbit Pustaka Ilalang,
Saat ini saya konsentrasi mengelola TBM Kinanthi.
Untuk penerbitan buku. Saya kerja sama dengan Majas Grup (Penerbit Majas, Dwi Putra Jawa, dan Praktek Mandiri).
***
Demikian materi dari ibu Emi salah satu guru hebat Indonesia, beliau yang sudah memikirkan untuk menjadi penulis yang dapat menerbitkan buku sendiri dari tahun 2013 ini akhirnya meraih keberhasilan yang telah diimpikannya, tentu saja untuk sampai ke titik ini beliau menjalani proses yang begitu banyak.
Untuk menjadi juara 1 Inobel pun beliau tidak ada trik khusus, "Kita tidak boleh mudah menyerah, terus belajar, dan memperbaiki karya kita" 💪💪demikian jawab beliau ketika ibu Santi salah seorang guru dari Jayapura bertanya tentang tips untuk menjadi juara 1. Layaknya "Pisau semakin diasah akan semakin tajam pula",😍demikian juga beliau mengasah kemampuan siswa-siswanya untuk menulis dengan sedikit memaksa anak untuk mendengarkan cerita lalu menulis ringkasan cerita kemudian membacakan ringkasan cerita tersebut di depan teman-temannya sehingga mereka dapat menerbitkan SaSis SaBu (Satu Siswa Satu Buku) dengan biaya penerbitan dari orang tua siswa sendiri mengingat para siswa belum memiliki uang sebagai modal awal, tidak membatasi untuk siswa yang kurang mampu. Jika memang karya siswa memang bagus namun tidak mampu dalam hal biaya beliaupun siap membiayai sendiri dengan uang pribadi.
Berbicara soal tantangan untuk menggerakkan diri sendiri, siswa maupun guru lain untuk menulis, beliau tidak pernah menganggap apapun sebagai tantangan. Menglir saja seperti air. Agar mereka mau bergerak, beliau memberi contoh, tidak berbicara sebelum melakukan. Ada banyak sekali pencerahan yang beliau sampaiakan dan sampailah kepenghujung waktu perkuliahan ini pun diakhiri dengan kesimpulan " Buku adalah bukti sejarah. Merupakan catatan bahwa kita pernah hidup di dunia ini. Oleh karena itu, saya ingin mengabadikan setiap jengkal perjalanan menjadi sebuah buku. Setiap karya pasti akan menemukan takdirnya sendiri. Semoga buku sederhana ini mengispirasi banyak orang".
Terimakasih bu Emi buat pencerahannya, semoga saya juga kelak sukses seperti ibu..Amin🙏😇
Semngat kakanda🧡
BalasHapusBagus dan bisa jadi pelajaran juga untuk lebih rajin bermain dengan pena😇
terimkasih Cindi Cantik....
BalasHapusBagus ibu..salam literasi
BalasHapustrimkasih bu Anik...
HapusWarna yg cantik, tulisan yg apik
BalasHapustrimkasih bu Titin...
HapusYang semangat iya semoga tercapai semuanya. Jadilah diri sendiri yang lebih baik kedepannya.
BalasHapusAmin....trmkasih Daniel
HapusBackgroundnya cantik, banyak kata² motivasi🥺♥️👍
BalasHapustrmkasih Nova...
HapusKerenn.. Mantull
BalasHapustrmkasih ibu...
HapusAdem liat tema blognya...MANTAP TULISANNYA
BalasHapustrmkasih bpak..
HapusCerah warna blognya jadi semangat baca resumenya... Bagus bu
BalasHapuswah..puji Tuhan, trimkasih bu Ika...
BalasHapusMotivasi ya luar biasa semonga tercapai yang di inginkan kedepan 💪
BalasHapusTrmkasihhh....🤗
HapusSama"
Hapus" Buku adalah bukti sejarah. Merupakan catatan bahwa kita pernah hidup di dunia ini. Oleh karena itu, saya ingin mengabadikan setiap jengkal perjalanan menjadi sebuah buku. Setiap karya pasti akan menemukan takdirnya sendiri. Semoga buku sederhana ini mengispirasi banyak orang".
BalasHapusTrmkasih omjay...semoga bisa menuliskan sejarah ini dlm sebuah buku yg menjadi kenangan indah🙏
HapusMantap... bloknya cantik.
BalasHapusTemkasih...🙏
HapusWah bagus sekali..suka sama blognya cantik
BalasHapusMantap bu tulisan dan blognya
BalasHapusterimakasih ibu...
Hapusmenulis adalah keterampilan
BalasHapussupaya terampil harus dibiasakan
dengan menulis membuktikan
bahwa kita pernah hidup didunia ini
...salam literasi
terimakasih ibu motivasinya...slm literasi
HapusKeren banget
BalasHapustrimkasih ibu...
HapusMAntap sbg referensi
BalasHapustrmkasih pak...
Hapuskerennn tulisannya mba
BalasHapustrmkasih ibu...
HapusMantap
BalasHapustrimkasih pak...
Hapus